Skip to main content

5 Kota yang Diusulkan Menjadi Ibu Kota Negara Pengganti Jakarta

Apakah Indonesia harus selamanya beribukota di Jakarta? Tentu saja tidak. Kita bisa mulai merancang kota baru untuk dipersiapkan sebagai Ibu Kota yang baru. Kota Jakarta yang sekarang merupakan evolusi dari kota yang dulu bernama Batavia, Ibukota Hindia Belanda buatan VOC. Kota Jakarta yang kita kenal sebagai Ibu Kota Negara bisa dibilang simbol Ibu Kota warisan penjajah.

Dalam sejarahnya, Indonesia pernah beberapa kali memindahkan sementara Ibu Kota Negaranya ke beberapa kota lain seperti Yogyakarta dan Bukit Tinggi namun kembali lagi ke Jakarta. Sudah saatnya kita merencanakan serta merancang Ibu Kota baru untuk menjadi Ibu Kota Negara secara permanen. Istilah yang lebih tepat adalah mendirikan Ibu Kota yang baru, bukan “memindahkan”, karena dalam hal ini Jakarta tetap akan menjadi sebuah kota megapolitan yang besar. Hanya statusnya saja yang berubah menjadi kota pusat perekonomian Indonesia, bukan kota pusat pemerintahan. Tentu saja Jakarta tidak ditinggalkan apalagi dilupakan.

https://zalfatazkira.blogspot.com/2017/11/5-kota-yang-diusulkan-menjadi-ibu-kota.html

Yuk, simak lima kota yang diusulkan sebagai pengganti Ibu Kota Jakarta!

Palangka Raya

Presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno pernah menyampaikan gagasan tentang pemindahan Ibu Kota Republik Indonesia ke Palangka Raya sekitar tahun 1950-an. Wacana pemindahan itu muncul saat Soekarno meresmikan Palangka Raya sebagai Ibu Kota Kalimantan Tengah pada 1957. Kota ini dibangun dari hutan belantara yang dibuka melalui Desa Pahandut di tepi Sungai Kahayan. Palangka Raya memiliki luas 2.678,51 km persegi dan jauh lebih luas dari Jakarta, yang luasnya hanya 661,52 km persegi itu. Soekarno memilih Palangka Raya karena secara geografis posisi kota ini tepat berada di tengah Indonesia. Selain itu, Palangka Raya juga tidak berada pada daerah rawan gempa, banjir dan tanah longsor. Namun hingga kini, pemindahan Ibu Kota ke Palangka Raya belum juga terwujud.

Jonggol

Pada era Presiden Soeharto, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor pernah diwacanakan sebagai lokasi alternatif Ibu Kota. Ratusan hektar lahan di kawasan ini pernah dibebaskan oleh sejumlah pengembang. Salah satunya PT Bukit Jonggol Asri (BJA). Perusahaan itu mengalokasikan lahan sedikitnya 30 ribu hektar yang terbentang dari Kecamatan Citeureup sampai Kabupaten Cianjur. Sekitar 24 desa di tiga kecamatan yang masuk wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur akan disulap menjadi kota metropolitan.

Namun, entah mengapa rencana itu terhenti, ribuan hektar tanah yang bakal dibebaskan itu kini menjadi hutan ilalang dan Kecamatan Jonggol masih menjadi satu dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor yang tergolong sebagai daerah tertinggal.

Purwokerto

Di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), rencana pemindahan Ibu Kota juga pernah dibicarakan. Presiden SBY bahkan telah menimbang-nimbang kota mana yang pada akhirnya nanti cocok dijadikan Ibu Kota Negara.

Salah satu yang pernah diusulkan adalah Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Ada beberapa alasan mengapa Purwokerto dilirik jadi pengganti Jakarta.

Purwokerto yang dinilai cukup bagus dari segi infrastruktur. Ditambah lagi dengan kondisi iklimnya yang cukup nyaman. Bahkan, kawasan Baturaden yang sejuk diusulkan menjadi kantor presiden. “Di Purwokerto bisa dibangun bandara dan dekat akses pelabuhan di Cilacap,” ujarnya. Namun, hal ini pun hanya sebatas wacana.

Bandar Lampung

Provinsi Lampung juga pernah disebut-sebut akan dijadikan Ibu kota pengganti Jakarta. Lampung bahkan disebut memiliki potensi untuk menjadi calon Ibu Kota khusus untuk pusat pemerintahan Indonesia, Jakarta. Secara demografi, Kota Lampung yang lebih ramai penduduk dinilai lebih baik dibandingkan Palangka Raya, Jonggol, maupun Banten. Namun hingga kini kabar ini pun hanya sebatas wacana.

Karawang

Rencana pemindahan Ibu Kota juga menghampiri Kota Karawang. Kota yang terkenal dengan berasnya ini masuk nominasi calon pengganti Jakarta. Wacana pemindahan Ibu Kota ke karawang sempat menguat pada tahun 2010. Bupati Karawang saat itu Dadang S Muchtar menyambut baik usulan itu. Karawang pun dinilai siap menjadi Ibu Kota. “Saya pikir kalau dipindahkan ke Karawang merupakan langkah yang tepat sebagai penghargaan terhadap Kota Pangkal Perjuangan,” kata Dadang S Muchtar kala itu.

Menurut Dadang, pihaknya akan mempersiapkan diri semaksimal mungkin jika kemudian pilihan pemindahan Ibu Kota negara dan pusat pemerintahan yang kini diwacanakan itu benar-benar terjadi. “Pasti kami persiapkan dan kami sanggup,” kata Dadang.

Selain kota-kota di atas, beberapa nama lain juga pernah disebut seperti Samarinda, Banjarmasin, Pontianak, Magelang, Solo, Propinsi Banten dan lain-lain. Dengan hadirnya Ibu Kota Negara di daerah lain, diharapkan Pemerintah menghasilkan kebijakan dengan sudut pandang dari perspektif yang lebih merata, lebih membela daerah, bukan hanya memusatkan pembangunan di Pulau Jawa saja. Dengan hadirnya Ibu Kota baru Indonesia di luar Pulau Jawa, secara langsung akan menstimulasi pertumbuhan perekonomian baru di daerah yang merata dari Sabang sampai Merauke.

Menurutmu, kota mana yang paling menarik untuk menjadi Ibu Kota pengganti Jakarta?
The first child of 4 siblings lives in Aceh

Comments