Skip to main content

Sifat Yang Wajib,Mustahil Dan Ja'iz Bagi Allah

A. Pengertian Sebagian Sifat Allah

Sifat-sifat Allah yaitu sifat sempurna yang yang tidak terhingga bagi Allah. Sifat-sifat Allah wajib bagi tiap-tiap muslim mempercayai bahwa terdapat beberapa sifat kesempurnaan yang tidak terhingga bagi Allah.Maka,wajib juga dipercayai akan sifat Allah yang dua puluh serta perlu di ketahui juga sifat yang mustahil bagi Allah. Sifat yang mustahil bagi Allah merupakan lawan pada sifat wajib.
sifat sifat allah lengkap
Sifat wajib terbagi empat bagian yaitu nafsiah, salbiah, ma’ani atau ma’nawiah.

B. Beberapa Sifat Wajib Allah

http://zalfatazkira.blogspot.com/2016/11/sifat-yang-wajib-bagi-allah-dan-sifat.html

Sifat wajib Allah yaitu sifat yang pasti ada pada Allah.
Berikut dibawah ini yaitu bebrapa karakter allah yang wajib :

Wujud (Ada)
Adanya Allah itu bukan karena ada yang mengadakan atau menciptakan,tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri.

Dalil Aqli sifat Wujud
Adanya semesta alam yg kita lihat telah cukup dijadikan sebagai argumen adanya Allah, sebab tidak masuk akal seandainya ada sesuatu yang dibuat tanpa ada yang membuatnya.
Dalil Naqli sifat Wujud
جلقالسموات والارض وما بينهمافي ستةايام ﷲالذى
Allahlah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam (saat) enam hari. (QS. AS sajdah 32 : 4)

Qidam (Dahulu/Awal)
Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah swt sebagai Pencipta lebih dulu ada daripada semesta alam dan isinya yg Ia ciptakan.

Dalil aqli sifat Qidam
Seandainya Allah tidak qodim, mesti Allah hadits, sebab tidak ada penengah antara qodim dan hadits. Apabila Allah hadits maka mesti membutuhkan muhdits (yg membuat) mislanya A, dan muhdits A mesti membutuhkan kepada Muhdits yg lain, misalnya B. Kemudian muhdits B mesti membutuhkan muhdits yg lain juga, misalnya C. Begitulah seterusnya. Apabila tiada ujungnya, maka dikatakan tasalsul (peristiwa berantau), dan jika yg ujung membutuhkan pada Allah maka dikatan daur (peristiwa berputar). Masing-masing dari tasalsul dan daur yaitu mustahil menurut akal. Maka setiap yang mengakibatkan tasalsul dan daur, yaitu hudutsnya Allah adalah mustahil, maka Allah wajib bersifat Qidam.
Dalil Naqli sifat Qidam
هوالاول والاخروالظاهروالباطن
Dialah yg awal dan yg akhir Yg zhohir dan yg bathin. (QS. Al-Hadid 57 : 3)

Baqa’ (Kekal)
Allah Akan Kekal dan Abadi Selamanya, Kekalnya Allah SWT tidak berkesudahan

Dalil Aqli sifat Baqa’
Seandainya Allah tidak wajib Baqo, yakni Wenang Allah Tiada, maka tidak akan disifati Qidam.Sedangkan Qidam tidak bisa di hilangkan dari Allah berdasarkan dalil yang telah lewat dalam sifat Qidam.
Dalil Naqli Sifat Baqa’
كلشئ هالك إلاوجهه
Tiap sesuatu akan binasa (lenyap) kecuali Dzat-nya. (QS. Qoshos 28 : 88)

Mukhalafatuhu Lilhawadith (berbeda dengan Ciptaannya/Makhluknya)
Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeda dengan hasil ciptaan-Nya. Coba kita perhatikan tukang jahit hasil baju yg dijahit sendiri tidak mungkin sama dengan baju yang dibuat orang lain.

Dalil Aqli sifat mukhalafah lil hawadits
Apabila diperkirakan Allah menyamai sekalian makhluknya, niscaya Allah dalah baru (Hadits),sedangkan Allah baru adalah mustahil
Dalil Naqli sifat mukhalafah lil hawadits
ليس كمثله شيئ وهوالسميع البصير
Tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan dia, dan dia-lah yg maha mendengar lagi maha melihat. (QS. Asy-Syuro 42 : 11)

Qiyamuhu Binafsihi (Allah Berdiri Sendiri)
Artinya Bahwa Allah SWT itu berdiri dengan zat sendiri tanpa memerlukan bantuan yang lain.Maksudnya,keberadaan Allah SWT itu ada dengan sendirinya tidak ada yg mengadakan atau menciptakan.Contohnya,
Allah SWT menciptakan alam semesta ini karena kehendak sendiri tanpa minta pertolongan siapapun. 

Dalil Aqli sifat Qiyamuhu Binafsihi
Seadainya Allah membutuhkan dzat, niscaya Allah adalah sifat, sebab hanya sifatlah yang selalu membutuhkan dzat, sedangkan dzat selamanya tidak membutuhkan dzat lain untuk berdirinya.
Dan apabila Allah “Sifat” adalah mustahil,sebab apabila Allah “sifat”,maka Allah tidak akan disifati dengan sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah,sedangkan sifat itu adalah termasuk bebrapa sifat yang wajib bagi Allah berdasar pada dalil-dalil tertentu.Berarti apabila Allah tidak disifati dengan karakter Ma’ani dan Ma’nawiyah yaitu salah (Bathil),dan batal juga sesuatu yang mengakibatkannya,yaitu butuhnya Allah pada dzat. Apabila batal butuhnya Allah pada dzat maka tetap Maha kaya (istighna) nya Allah dari dzat.
Seandainya Allah membutuhkan sang pncipta,niscaya Allah baru (Hadts), sebab yang membutuhkan pencipta hanyalah yang baru sedangkan dzat qodim tidak membutuhkannya. Serta mustahil Allah Hadits, karena segala sesuatu yg hadits harus membutuhkan sang pencipta (mujid) yang kelanjutannya akan mengakibatkan daur atau tasalul.
Dalil Naqli Sifat Qiamuhu Binafsihi
إن اﷲ لغنى عن العا لمين
Sesungguhnya Allah benar-benar maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta. (QS. Al Ankabut 29 : 6)

Wahdaniyyah (Tunggal/Esa)
Artinya adalah Bahwa Allah SWT yaitu Tuhan Yg Maha Esa., baik itu Esa zat-Nya, sifat-Nya, maupun perbuatannya. Esa zat-Nya maksudnya zat Allah SWT itu bukanlah hasil dari penjumlahan dan perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain mkenjadi satu. Berbeda dengan mahluk, mahluk diciptakan dari berbagai unsur, seperti wujudnya manusia, ada tulang, daging, kulit dan seterusnya. Esa sifat-Nya artinya semua bebrapa sifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama dengan bebrapa sifat pada mahluk-Nya, seperti marah, malas dan sombong. Esa perbuatan-Nya berarti Allah SWT berbuat sesuatu tidak dicampuri oleh perbuatan mahluk apapun serta tanpa membutuhkan proses atau tenggang waktu. Allah SWT berbuat karena kehendak-Nya sendiri tanpa ada yang menyuruh dan melarang.

Dalil Naqli
لوكان فيهماالهةإلااﷲ لفسد تا
Seandainya di langit dan dibumi ada tuhan-tuhan selain Allah, niscaya langit dan bumi akan rusak. (QS. Al Anbiya 21 : 22)

Qudrat (Berkuasa)
Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yg membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk-Nya. Berbeda dengan kekuasaan manusia ada batasnya dan ada yang membatasi.

Dalil Aqli sifat Qudrot
Dalilnya adalah adanya alam semesta.
Proses penyusunan dalilnya, jika Allah tidak berkemampuan niscaya Allah lemah (‘Ajzun), dan apabila Allah lemah maka tidak akan mampu menciptakan makhluk barang sedikitpun.
Dalil Naqli sifat Qudrot
إن اﷲعلى كل شيى قد ير
Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah 2 : 20)

Iradah (berkehendak)
Allah SWT menciptakan alam beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak lain atau campur tangan dari siapa pun Apapun yg Allah SWT kehendakin pasti terjadi, begitu juga setiap setiap Allah SWT tidak kehendaki pasti tidak terjadi. Berbeda dengan kehendak atau kemauan manusia, tidak sedikit manusia mempunyai keinginan, tetapi keinginan itu kandas di tengah jalan. Apabila manusia berkeinginan tanpa disertai dengan kehendak Allah SWT. Pasti keinginan itu tidak terwujud. Hal ini menunjukan bahwa manusia memiliki keterbatasan, sedang Allah SWT memiliki kehendak yang tidak terbatas.

Dalil Aqli sifat Irodat.
Dalilnya adalah adanya alam semesta.
Proses penyusunan dalil, seasndainya allah tidak bersifat berkehendak niscaya bersifat terpaksa (karohah), serta allah bersifat terpaksa adalah mustahil karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi tidak disifatinya Allah dengan sifat qudrot yaitu mustahil, sebab akanberakibat lemahnya Alla, sedangkan lemahnya Allah adalah mustahi, karena tidak akan mampu membuat makhluk barang sedikitpun.
Dalil Naqli sifat Irodat.
ان ربك فعال لمايريد
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yg dia kehendaki.
(QS. Hud50 : 107)

Ilmu (Mengetahui)
Artinya Allah SWT memiliki pengetahuan atau kepandaian yang sangat sempurna, artinya ilmu Allah SWT itu tidak terbatas dan tidak pula dibatasi. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik yang tampak maupun yang gaib. Bahkan, apa yang dirahasiakan di dalam hati manusia sekali juga. Bukti kesempurnaan ilmu Allah SWT, ibarat air laut menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Allah SWT, tidak akan habis kalimat-kalimat itu meskipun mendatangkan tambahan air yang banyak seperti semula. Kita sering kagum atas kecerdasan dan ilmu yang dimiliki orang-orang pandai di dunia ini. Kita juga takjub akan indahnya karya serta canggihnya tekhnologi yang di ciptakan manusia. Sadarkah kita bahwa ilmu itu hanyalah sebagian kecil saja yang diberikan Allah SWT kepada kita?. 

Dalil Aqli sifat Ilmu
Dalilnya adalah adanya alam semesta.
Proses penyusunan dalil, seandainya Allah tak berilmu niscaya tidak akan berkehendak, sedangkan allah tidak berkehendak adalah mustahil, karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati dengan qudrot adalah mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah. Sedangkan lemahnya Allah adalah mustahil, karena tidak akan mampu membuat barang makhluk sedikitpun.
Dalil Naqli sifat Ilmu
وهوبكل شيى عليم
Dan dia maha mengetahui segala sesuatu.
(QS. Al Hadid 57 : 3 atau QS. Al Baqaroh 2 : 29)

Hayat (Hidup)
Artinya Hidupnya Allah tidak ada yang menghidupkannya melainkan hidup dengan zat-Nya sendiri karena Allah Maha Sempurna, berbeda dengan makhluk yang diciptakan-Nya.
Contohnya :
Manusia ada yang menghidupkan. Selain itu, mereka juga mmebutuhkan makanan, minuman, istirahat, tidur, dsb. Akan tetapi, hidupnya Allah SWT tidak membutuhkan semua itu. Allah SWT hidup selama-lamanya, tidak mengalami kematian bahkan mengantuk pun tidak.

Dalil Aqli sifat hayat
Dalilnya adanya alam semesta. Proses penyusunan dalil, seandainya Allah tidak hidup maka tidak akan disifati Qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati dengan Qudrot adalah mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah, seangkan lemahnya Allah yaitu mustahil, karena tidak akan mampu membuat alam semesta.
Dalil Naqli sifat Hayat
Firman Allah :
وتو كل على الحى الذ ى لايمو ت
Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup yang tidak mati. (QS. Al-Furqon 25 : 58)

Sama’ (Mendengar)
Allah SWT mendengar setiap suara yang ada di alam semesta ini. Yidak ada suara yang terlepas dari pendengaran Allah SWT walaupun suara itu lemah dan pelan., seperti suara bisikan hati dan jiwa manusia. Pendengaran Allah SWT berbeda dengan pendengaran mahluk –Nya karena tidak terhalang oleh suatu apapun, sedangkan pendengaran mahluk-Nya dibatasi ruang dan waktu.
DALIL :
”Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” … (QS Al Maidah : 76)

Basar (Melihat)
Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. penglihatan Allah bersifat mutlak, artinya tidak dibatasi oleh jarak (jauh atau dekat) dan tidak dapat dihalangi oleh dinding (tipis atau tebal). Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, kecil maupun besar, tampak atau tidak tampak, pasti semuanya terlihat oleh Allah SWT.
DALIL :
”………Dan Allah maha Melihat apa yang kamu kerjakan. ” … (al-Baqarah : 265)
Dengan memahami sifat besar Allah SWT hendaknya kita selalu berhati-hati dalam berbuat. Mungkin kita bisa berbohong kepada manusia, seperti orangtua, guru, atau rekan. Akan tetapi kita tidak akan bisa berbohong kepada Allah SWT.

Kalam (Berbicara/Berfirman)
Allah SWT bersifat kalam artinya Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan pada para nabi dan rasul-Nya. Pembicaraan Allah SWT tentu tidak sama dengan pembicaraan manusia karena Allah SWT tidak berorgan (panca indra), seperti lidah dan mulut yang dimiliki oleh manusia. Allah SWT berbicara tanpa menggunkan alat bantu yang berbentuk apa pun sebab sifat kalam Allah SWT sangat sempurna. Sebagai bukti bahwa adanya wahyu Allah SWT berupa al qur’an yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW serta kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul sebelum Nabi Muhammad SAW.
DALIL :
”……. Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang jelas”
(QS AnNisa’ :164) Oleh karena itu kita sebagai hamba Allah SWT hendaknya membiasakan diri mengucapkan kalimat-kalimat tayyibah, artinya kata-kata yang mulia,seperti saat kita berbuat salah,maka segeralah membaca istighfar.

Kaunuhu Qadirun
Yakni Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan.
DALIL
“Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu“ (QS. Al Baqarah : 20).

Kaunuhu Muridun
Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki serta menentukan tiap-tiap sesuatu, Ia berkehendak atas nasib dan takdir manusia.
DALIL
“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki“ … (QS. Hud : 107)

Kaunuhu ‘Alimun
Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu, mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, Allah pun dapat tahu isi hati dan pikiran manusia.
DALIL
“Dan Alllah Maha Tahu sesuatu“ … (QS. An Nisa’ : 176)

Kaunuhu Hayyun
Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup,Allah yaitu Dzat Yg Hidup, Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah.
DALIL
“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati“
(QS. Al Furqon : 58)

Kaunuhu Sami’un
Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mendengar,Allah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau doa hambaNya.
DALIL
“Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui“ … (QS. Al Baqarah : 256).

Kaunuhu Basirun
YAitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat (Benda yang ada). Allah selalu melihat gerak-gerik kita.Oleh karena itu,hendaknya kita selalu berbuat baik.
DALIL
“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“ … (QS. Al Hujurat : 18)

Kaunuhu Mutakallimun
Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkata-kata,Allah tidak bisu,Ia berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al Quran.
Bila Al Quran jadi pedoman hidup kita,maka kita telah taat dan tunduk terhadap Allah swt.


C. Sebagian Sifat Mustahil bagi Allah

Sifat Mustahil Bagi Allah artinya Sifat Yg Tidak Mungkin ada pada Allah Swt. Sifat Mustahil Allah merupakan Lawan Kata/Kebalikan dari Sifat Wajib Allah
Berikut dibawah ini adalah 20 bebrapa sifat mustahil bagi Allah swt.

‘Adam, artinya tiada (bisa mati)
Huduth, artinya baharu (bisa di perbaharui)
Fana’, artinya binasa (tidak kekal/mati)
Mumathalatuhu Lilhawadith, artinya menyerupai akan makhlukNya
Qiyamuhu Bighayrih, artinya berdiri dengan yg lain (ada kerjasama)
Ta’addud, artinya berbilang – bilang (lebih dari satu)
‘Ajz, artinya lemah (tidak kuat)
Karahah, artinya terpaksa (bisa di paksa)
Jahl, artinya jahil (bodoh)
Maut, artinya mati (bisa mati)
Syamam, artinya tuli
‘Umy, artinya buta
Bukm, artinya bisu
Kaunuhu ‘Ajizan,artinya lemah (dalam keadaannya)
Kaunuhu Karihan,artinya terpaksa (dalam keadaannya)
Kaunuhu Jahilan,artinya jahil (dalam keadaannya)
Kaunuhu Mayyitan,artinya mati (dalam keadaannya)
Kaunuhu Asam,artinya tuli (dalam keadaannya)
Kaunuhu A’ma,artinya buta (dalam keadaannya)
Kaunuhu Abkam,artinya bisu (dalam keadaannya)


D. Sifat Ja’iz Bagi Allah Swt

Sifat Jaiz bagi Allah artinya boleh bagi Allah Swt mengadakan sesuatu atau tidak mengadakan sesuatu atau di sebut juga sebagai “mumkin”.Mumkin ialah sesuatu yang boleh ada dan tiada.

Ja’iz artinya boleh-boleh saja,dengan makna Allah Swt menciptakan segala sesuatu, yakni dengan tidak ada paksaan dari sesuatupun juga,sebab Allah Swt bersifat Qudrat (kuasa) dan Iradath (kehendak),juga boleh–boleh saja bagi Allah Swt meniadakan akan segala sesuatu apapun yang ia mau.
Baca Juga:Wirid Imam Ghazali 
Alhamdulillah selese juga akhirnya menulis artikel tentang 20 Sifat Wajib Allah dan 20 Sifat Mustahil Allah lengkap dengan dalil,arti dan penjelasannya

Referensi : dirangkum dari berbagai sumber

The first child of 4 siblings lives in Aceh

Comments